Senin, 18 April 2011

Ranah penilaian


Kongnitif
Daerah yang melibatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan intelektual. Hal ini meliputi pengenalan atau daya ingat dari fakta- fakta yang sepesifik.menuntut seeorang untuk dapat mengenali atau mengetahuiadanya konsep,fakta,atau istilah-istilahdan lain sebagainya tanpa harus mengerti atau dapat menggunakanya.
Enam kategori utama dalam pembelajaran kognitif sebagai berikut :
  1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan aspek yang paling dasar.dalam kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat mengenali dan mengetahui adanya konsep ,fakta atau istilah-istilah dan lain sebagainya  tanpa harus mengerti atau dapat menggunakanya. Kemampuan yang paling besar adalah mengetahui arti tiap kata. Anak selalu bertanya kepada orang tuanya arti kata-kata yang ditemui dalam buku atau dalam percakapan dengan teman-temanya.setelah memahami prinsip-prinsip atau konsep-konsep bahasa, anak menanjak pada pengetahuan akan  fakya-fakta lepas. Fakta yang diketahui tetap berdiri – sendiri tanpa dihubungkan dengan fakta lepas.fakta yang diketahuinya tetap berdiri sendiri tanpa dihubungkan  dengan fakta atau gejala lainya.fakta-fakta itu harus dipelajari, cara mempelajarinya antara lain denangan jalan mempertimbangkan mengkritik atua mengorganisasikan fakta-fakta lepas tersebut. Pengetahuan akan bagan-bagan dan pola-pola utama yang dipakai untuk mengorganisasikan fenomena-fenomena antara lain prinsip-prinsip dan generalisasi, dan teori
Kata kerja :
Menunjukkan, Menyebutkan, Mengenal, Mengingat kembali, Menyebutkan definisi, Memilih, Menyatakan, Menggambarkan, Menguraikan, Mengidentifikasi, Mengetahui, Mengenali.

2.      Pemahaman
Memahami  maksud dari penafsiran instruksi dan masalah. Kemampuan ini umumnya mendapat  penekanan dalam proses  belajar mengajar .Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta dan konsep.siswa dituntut untuk memehami atau mengerti apa yang diajarkan ,mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapt memenfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkanya dengan hal-hal lain. Kemampuan pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga.
1.      Menterjemahkan:
mengalihkan konsepsi abtrak menjadi suatu model, berupa model simbolik yang bisa dirumuskan kedalam gambar atau grafik, untuk mempermudah orang mempelajarinya. Kata kerja oprasional yang digunakan untuk mengukur kemampuan menerjemahakan adalah: menerjemahkan, mengubah, mengilustrasikan dll.
2.      Menginterpretasikan:
Menginterpretasikan adalah kemampuan untuk mengenal,dan memeahami ide utama suatu komunikasi.misal memberikan sutu grafik,diagram ,atau gambar-gambar lain dalam suatu pelajaran.
3.      Mengektrapolasi:
Menuntut kemampuan intelektual lebih tinggi. kata kerja yang dapat dipakai kemampuan ini adalah memperhitungkan, memprakirakan, menduga, menyimpulkan, meramalkan , membedakan, menentukan, mengisi dan menarik kesimpulan.
3.      Penerapan atau Aplikasi
Kemampuan ini,dituntut kesanggupan ide-ide umum,tatacara, ataupun metode, prinsip-prinsip,serta teori-teori dalam situasi baru dan kongkret.situasi dimana ide, metode dll yang dipakai  itu harus  baru, karena apabila tidak demikian, maka kemampuan yang  diukur bukan lagi penerapan tetapi ingatan semata-mata. Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan untuk memilih sesuatu yang abstrak ( konsep ) secara tepat diterapkan dalam situasi baru dan menerapkannya secara benar. Pengukuran kemampuan ini umumnya menggunakan  pendekatan pemecahan masalah.melalui pendekatan ini siswa dihadapkan dengan suatu masalah, entah riil atau  hipoteris, yang perlu dipecahkan dengan menggunakan menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya.
Kata kerja operasional yang dipakai adalah :
Menggunakan, Meramalkan, Menghubungkan, Menggeneralisasi,     Memilih, Mengembangkan, Mengorganisasi, Mengubah, Menyusun kembali, Mengklasifikasikan, Menghitung, Menerapkan, Menentukan, dan Memecahkan masalah.
4.      Analisis
Dalam jenjang kemampuan iniseseorang dituntutv untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam unsur-unsur atau keadaan tertentu kedalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentukannya. Dengan jalan ini situasi atau keadaan tersebut menjadi lebih jelas.kemampuan ini diklasifikasi atas tiga kelompok,yaitu:
Analisis unsur
Dlm nalisis unsur dibutuhkan kemampuan merumuskan asumsi-asumsi dan mengidentifikasi unsur-unsur penting dan dapat  membedakan antara  fakta dan nilai.
kata kerja yang digunakan adalah:
membedakan, menemukan, mengenal, membuktikan, mengklasifikasikan, mengakui, mengkategorikan, menarik kesimpulan, menyebarkan, merinci,dan menguraikan.
Analisis hubungan
Analisis jenis ini menuntut kemampuan mengenal unsur-unsur dan pola hubunganya.kata kerja yang digunakan adalah menganalisis,membandingkan,membedakan,dan menarik kesimpulan.
Analisis prinsip- prinsip yang terorganisasi
Jenis analisis ini menuntut kemampuan menganalisis pokok-pokok yang melandasi  tatanan suatu organisasi,misalnyamenentukan falsafah pengarang dari isi buku yang ditulisnya. Kata kerja yang digunakan adalah: menganalisis, membedakan, menemukan,dan menarik kesimpulan.

5.      Sintesis
Pada jenjang ini seseorang dituntut  untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat menghasilkan sesutu yang baru  dengan jalan menggabungkan berbagai faktor yang ada.hasil yang diperoleh dari penggabungan  ini dapat berupa:
Tulisan
Dari hal-hal yang sifatnya sporadis, tidak sistemstis ataupun sistematis, kita coba membuat kesimpulan melalui suatu analisis. Dapat pula dibuat sintesis dari tulisan menjadi  tulisan yang lain, atau dari lisan menjadi lisan lain pula. Kata kerja yang digunakan adalah: menulis, membicarakan, menghubungkan, menghasilkan, menghubungkan, mengahasilkan, mengangkat, meneruskan, memodifikasi, dan membuktikan kebenaran.
Rencana atau mekanisme
Dengan sintesis dapat pula dibuat suatu rencana atau mekanisme kerja. Semskin baik sintesis itu  dibuat, akan semakin baik  pula rencana atau mekanisme kerja itu. Kata kerja yang          digunakan      adalah mengusulkan mengemukakan,merencanakan,menghasilkan,mendesain,memodifikasi, dan menentukan.
6.      Evaluasi
Seseorang dituntut untuk dapat  mengevaluasi situasi, keadaan,pernyataan, atau konsep berdasarkan syuatu kriteria tertentu. Yang penting dalam evaluasi ialah menciptakan kriteria tertentu dan menciptakan kondisinya sedemikian rupa sehingga siswa mampu mengembangkan kriteria,standart,atau ukurab untuk mengevaluasi sesuatu.mengevaluasi sesuatu  berarti memberikan evaluasi terhadap sesuatu.agar pengevaluasian itu tidak subjektif,diperlukan standart, ukuran, atau kriteria.
Kata kerja oprasional yang digunakan adalah: menafsirkan, menduga,mempetimbangkan, mengevaluasi,menentukan,membandingkan, membakukan, membenarkan ,mengkritik,dll.

AFEKTIF
Daerah ini meliputi cara bagaimana kita berhadapan dengan berbagai hal secara emosional, seperti perasaan, nilai-nilai, penghargaan, motivasi dan sikap.
Ada lima kategori utama, yaitu :
1. Menerima atau mempertahankan
Jenjang ini berhubungan dengan kesediaan atau kemauan siswa untuk ikut dalam fenomena atau stimuli khusus ( kegiatan dalam kelas, musik, baca buku, dll ). Dipandang dari segi pengajaran, jenjang ini berhubungan dengan menimbulkan, mempertahankan, dan mengarahkan perhatian siswa. Hasil belajar dalam jenjang ini berjenjang mulai dari kesadaran bahwa sesuatu itu ada sampai kepada minat khusus dari pihak siswa.
Kata kerja :
Menanyakan, Memilih, , Mengikuti, Memberikan, Mengidentifikasikan, , Mencandrakan, Menyeleksi, dan Menjawab.
2. Menjawab
Kemampuan ini bertalian dengan partisipasi siswa. Pada tingkat ini, siswa tidak hanya menghadiri suatu fenomena tertentu tetapi juga mereaksi terhadapnya dengan salah cara. Hasil belajar dalam jenjang ini dapat menekankan kemauan untuk menjawab ( misalnya secara sukarela membaca tanpa ditugaskan ) atau kepuasan dalam menjawab ( misalnya membaca untuk kenikmatan atau kegembiraan ).
Kata kerja :
Menjawab, Melakukan, Mendiskusikan, Membaca, Memberikan, Melaksanakan, Menghafal, Menceritakan, berbuat, Membantu, Mengemukakan, melaporkan, Menulis dll.
3. Menilai dan Menghargai
Jenjang ini bertalian dengan nilai yang dikenakan siswa terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu. Jenjang ini berjenjang mulai dari hanya sekedar penerimaan nilai ( ingin memperbaiki keteampilan kelompok ) sampai ketingkat komitmen yang lebih tinggi ( menerima tanggungjawab untuk fungsi kelompok yang lebih efektif ).
Kata kerja :
Membedakan, Membentuk, Menggabung, Mengusulkan, Mempelajari, Menerangkan, Memilih , Menyeleksi, Menggambarkan, Bekerja, Membaca dll
4. Organisasi
Tingkat ini berhubungan dengan meyatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan, memecahkan konflik diantara nilai-nilai itu, dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara internal. Jadi memberikan penekanan pada membandingkan, menghubungkan dan mensintesiskan. Hasil belajar bertalian dengan konseptualisasi suatu nilai ( mengakui tanggungjawab tiap individu untuk memperbaiki hubungan-hubungan manusia ) atau dengan organisasi suatu sistem nilai ( merencanakan suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhannya baik dalam hal keamanan ekonomis maupun pelayanan sosial ). 
Kata kerja :
Mengorganisasi, Menyiapkan, Mengubah, Membandingkan, Mengatur, Mengintergrasikan, Memodifikasi, Menjelaskan, Menghubungkan, Menyusun, Memadukan, Menyelesaikan, Mempertahankan, Menjelaskan, Menyatukan, Mengeneralisasikan dll.
5. karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai
Pada jenjang ini individu memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang cukup lama sehingga membentuk karakteristik “ pola hidup “ . jadi, tingkah lakunya menetap, konsisten, dan dapat diramalkan. Hasil belajar meliputi sangat banyak kegiatan, tapi penekanan lebih besar diletekkan pada kenyataan bahwa tingkah laku itu menjadi ciri khas atau karakteristik siswa itu.
Kata kerja :
Mengunakan, Mempengaruhi, Memodifikasi, Mengusulkan, Menerapkan, Memecahkan, Merevisi, Bertindak, Mendengarkan, Mengusulkan, Menyuruh, Membenarkan dll.
Psikomotor
Daerah ini meliputi pergerakan fisik, koordinasi, dan penggunaan motor skill. Pengembangan keterampilan ini memerlukan praktek dan diukur dengan kecepatan, ketepatan, prosedur atau tehnik dalam pelaksanaannya. Ada tujuh kategori utama sebagai berikut :
1. Presepsi
kemampuan untuk isyarat yang berhubungan dengan perasaan untuk memandu aktivitas motor.
Kata kerja :
Memilih, Menguraikan, Mendeteksi, memisahkan, Mengidentifikasi, dan menghubungkan.
2. Set ( Pengelompokan )
Kesiapan untuk bertindak, hal ini meliputi mental, fisik, dan menetapkan emosional.
Kata kerja :
Memulai, Berproses, Bereaksi, Menunjukkan dan Bersukarelawan.
3. Guided Response ( Tanggapan yang dikendalikan )
Tahap awal dalam belajar suatu keterampilan kompleks pembelajaran meliputi tiruan, mencoba-coba, dan kesalahan.
Kata kerja :
Salinan, Jejak, Mengikuti, Bereaksi, Reproduksi, Menjawab.
4. Mekanisme
Merupakan tahap intermediet dalam suatu keterampilan kompleks pembelajaran.
Kata kerja :
Memasang, Membangun, Memperbaiki, Mengukur, Membuka, Menggerakkan,  Mengorganisir, Menentukan, Memanaskan.
5. Complex Over Response ( Tanggapan kompleks )
Kecakapan dalam bertindak yang meliputi susunan pergerakan yang kompleks. Kecakapan ini ditandai secara cepat, akurat, dan di koordinir. Keterampilan penuh menunjukkan perbuatan yang meliputi gerak-gerik  tingkah laku.
Kata kerja :
Memasang, Membangun, Menggerakkan, Memperbaiki, Menentukan, Mengorganisir Mengukur dll.
6. Adaptasi
Keterampilan akan berkembang baik dan individu dapat memodifikasi dengan baik untuk kebutuhan khusus.
Kata kerja :
Menyesuaikan, Mengubah, Menyusun kembali, Meninjau kembali dan Bervariasi.
7. Organisasi
Menciptakan kreasi untuk situasi tertentu atau masalah spesifik.
Kata kerja  :
Menyusun, Membangun, Mengkombinasikan, Menciptakan, Mendesain dan Memulai.

      

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 1997. Evaluasi Pendidikan. Solo : Rineka Cipta.
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Salatiga : Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar