Senin, 18 April 2011

MEDIA DISPLAY

MEDIA DISPLAY


I.               Pengertian Media Display
Media display adalah suatu alat yang digunakan untuk mempertunjukkan contoh-contoh pekerjaan siswa, gambar-gambar, kartu poster-poster, dan objek-objek 3 dimensi yang kecil atau material belajar lainnya. Boleh dikatakan alat ini menjadi tempat guru dan siswa melakukan proyek kerja.

II.            Tujuan Dibuatnya Media Display
Sebagai tempat menjelaskan peristiwa-peristiwa, peraturan-peraturan sekolah, daftar-daftar dan informasi-informasi lainnya serta mendorong minat siswa dalam pekerjaan sekolah dan memajukan hubungan masyarakat yang baik.

III.         Langkah-Langkah Display
1.      Menentukan satu subjek. Yang merupakan satu kesatuan tentang suatu ide atau suatu masalah. Rumuskan dalam bentuk pernyataan berupa komposisi tertulis yang menarik.
2.      Membuat suatu judul. Membuat judul atau tema karangan yang menarik. Dapat berupa pertanyaan, slogan, atau pernyataan singkat.
3.      Mengumpulkan bahan-bahan. Mengumpulkan bermacam-macam gambar, kartun, objek-objek kecil, buku, pamflet, dan sebagainya. Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan berbagai alat, seperti gunting, alat perekat, dan sebagainya.
4.      Merencanakan susunan. Susunan ini hendaknya bersifat artistik. Bahan disusun secara teratur dan jangan sampai campur aduk. Pada langkah ini sebaiknya direncanakan penggunaan dan pengaturan warna agar display menarik.
5.      Merencanakan pemberian huruf. Huruf-huruf biasanya ditempelkan melekat pada papan buletin. Harus diperhatikan tentang spacing style, warna, dan bahan dari huruf tersebut. Labelnya harus jelas dan sederhana. Huruf-huruf dapat dibuat dari kayu, boar metal atau plastik. Selain itu huruf dari tinta, kapur, dan sebagainya.
6.      Melaksanakan dan menilai. Setelah kelima langkah di atas dilalui dengan seksama, maka sampailah pada langkah ke 6 yakni melaksanakan pemasangan dengan meletakkannya bersama-sama. Selanjutnya, sebaiknya dilakukan penilaian apakah telah memenuhi syarat yang diperlukan, baik kearsitekannya, teknik maupun nilai pendidikannya.
Proses display ini dapat juga dilanjutkan pada langkah berikutnya. Kita buat display yang telah selesai ini sebagai tahapan pertama. Selanjutnya berdasarkan tahapan ini kita merencanakan tahapan display sebagai kegiatan lanjutan. Dengan demikian proses display sebagai alat akan berjalan secara kontinyu dan kelak menjadi suatu rangkaian pelajaran tertentu.

IV.         Contoh-Contoh Media Display
Pada umumnya banyak digunakan papan tulis yang dibuat dari bahan kayu, misalnya, kayu jati yang dicat hitam dan dapat ditulis dengan kapur tulis berwarna putih. Ada juga digunakan bahan yang disebut slate (batu tulis), tetapi harganya mahal dan sukar memperoleh sheetnya (lantainya). Sekalipun jenis papan ini baik untuk pembuatan grafik, tetapi karena kesukaran tadi maka kurang banyak dipergunakan. Bahan lainnya ialah menggunakan campuran semen yang diisi dengan pigmen-pigmen hitam, percobaan dengan bahan ini ternyata kurang memuaskan. Percobaan yang terakhir ialah penggunaan etched clear glass yang diberi pigmen berwarna.
Warna papan tulis juga bermacam-macam. Warna hitam ditulis dengan kapur putih, warni ini lebih mengesankan mata dan harmonis dengan warna-warna lain yang biasa digunakan untuk dekorasi. Warna kuning biasanya ditulis dengan kapur biru.
1.      Flip Chart
Flip chart merupakan media yang cukup lama digunakan dalam metode ceramah dalam setiap variasi presentasinya. Namun, media tersebut dapat digunakan dalam metode pembelajaran inovatif apapun karena fungsinya sebagai media. Bahkan, flip chart dapat dikatakan sebagai teknik karena aplikasi pembelajaran di kelas bertumpu pada flip chart tersebut. Flip chart adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan variasi desainnya. Cara penggunaan flip chart bergantung metode apa yang akan digunakan. Kalau metode ceramah, flip chart langsung dibuka sesuai dengan topik pembicaraan untuk diterangkan atau ditulisi hal-hal yang perlu dituliskan. Untuk metode kuantum, flip chart dapat berupa nyanyian, kata-kata bijak, atau apa saja yang mendukung kemeriahan kelas dan bukan merupakan pusat konsentrasi belajar siswa. Flip chart tidak langsung digunakan melainkan dapat menjadi variasi penekanan materi ajar. Dalam metode CTL, flip chart dapat dipakai sebagai gambar model untuk dikonstruksi pembelajar sehingga mendapatkan inkuirinya setelah menggali informasi gambar flip chart melalui berbagai pertanyaan belajar. Begitulah seterusnya.

Cara membuat flip chart
Chart tersebut harus disusun/dijilid yang serasi agar mudah untuk penyimpanannya dan untuk menghindarkan kerusakan chart. Adapun cara untuk mengkontruksi peta/chart adalah sebagai berikut :
1)      Lubangi kertas chart sedemikian rupa agar mudah dijadikan satu/dijilid.
2)      Buatkan dua bingkai kayu yang diikat bersama dengan kertas peta oleh dua baut. Pada ujung-ujung bingkai dibuat lubang tempat tali penggantung pita.
3)      Peta dengan bingkai kayu atau besi dijadikan satu dengan pengikat baut. Peta ini dapat digantungkan pada papan tulis/white board, yang tidak menempel tembok/dinding.
4)      Penempatan peta dapat juga digantungkan pada penyangga dengan 3 kaki.
5)      Cara lain untuk mengikat dan menyangga peta adalah dengan menggunakan papan triplek/hardboard.
2.      Papan Buletin/Bulletin Board
Bulletin board adalah sebuah papan pengumuman yang berfungsi memberi tahu orang banyak tentang event, acara, pengumuman penting yang isi dan konteksnya jelas.

Menempelkan Papan Buletin
Penempatan suatu papan buletin hendaknya disesuaikan dengan fungsinya, terang tidaknya pemasangan, dan tingkat penglihatan anak. Papan buletin dapat ditempatkan dalam ruangan kelas, di depan kantor, di depan tiap bagian, di depan kelas, di dekat tangga, di jalan keluar-masuk ruangan. Jadi, sangat erat hubungannya dengan arsitek dan situasi, bangunan itu sendiri.

Konstruksi
Papan buletin yang menarik dan bermanfaat dapat terbuat dari bahan-bahan, misalnya : cork, linoleum, soft wood, composition board, dan dari course-texture cloth. Ada juga yang terbuat dari flanel monted atau flanel backed. Tetapi dapat juga dibuat dari bahan-bahan yang sederhana yang mudah didapat di lingkungan sekolah itu.

Cahaya
Papan buletin harus terlihat terang. Karena itu perlu mendapat cahaya yang cukup baik dari sinar matahari atau lampu sorot.

Luas Papan Buletin
Ukuran dan luas papan buletin pada dasarnya tidak ada ketentuan yang khusus akan tetapi senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemungkinan bahannya. Luasnya dapat berukuran pendek dapat juga dibuat sepanjang dinding kelas. Bahkan ada kecenderungan pada sekolah modern untuk mengurangi ruang papan tulis dan menambah ruang untuk papan buletin.

Alat-Alat dan Perlengkapan
Untuk membuat papan buletin hendaknya disesuaikan dengan alat dan perlengkapan yagn ada. Berhasilnya pembuatan papan buletin dan pemasangan display tergantung pada alat-alat dan perlengkapan tadi, tentu saja tiap jenis pemasangan display memerlukan alat secara khusus pula. Di sekolah-sekolah yang besar biasanya terdapat alat-alat seperti : gunting, pisau, mistar, kompas, pulpen, tinta, dan lain-lain.

Improvisasi
Pada suatu waktu bilamana diperlukan, guru dapat membuat papan buletin dengan bahan apa saja, tanpa terlalu banyak memperhitungkan soal-soal administratif seperti syarat atau tuntutan-tuntutan yang telah kita kemukakan di atas. Berbagai bahan dan barang-barang tertentu atau pada tempat tertentu dapat saja dijadikan tempat sebagai papan buletin, misalnya : pada dinding, di meja dan sebagainya. Yang penting dalam hal ini ialah adanya inisiatif dari guru bekerjasama dengan siswa untuk membuat papan buletin demi kepentingan pendidikan. Dengan kata lain, masalah kesempurnaan adalah masalah kedua. Manfaatkanlah bahan-bahan yang ada sebaik-baiknya.

Penggunaan papan buletin dan display di sekolah baik dilakukan karena menggunakan nilai-nilai pendidikan.
  1. Papan buletin dipergunakan sebagai tempat untuk mempertunjukkan hasil pekerjaan siswa, karya kertas, merupakan ruang yang khusus untuk mempertunjukkan benda, gambar-gambar, poster-poster dan sebagainya.
  2. Sebagai tempat untuk memberitahukan pengumuman-pengumuman sekolah, tugas-tugas untuk siswa, dan sebagainya.
  3. Menciptakan minat dan memperluas minat anak.
  4. Mempersatukan semangat kelas dengan menimbulkan rasa milik bersama, tanggung jawab bersama.
  5. Melengkapi pengalaman sosial, karena para siswa bekerja dalam kelompok pada waktu merencanakan dan melaksanakan display.
  6. Mengembangkan kecakapan artistik dan daya menciptakan dikalangan anak-anak.
  7. Papan buletin dan display mendorong siswa untuk bekerja, merangsang inisiatif dan melatih cara memecahkan masalah.

3.      Grafik
Grafik merupakan gambar-gambar yang menunjukkan data berupa angka-angka dalam bentuk visual simbolis yang biasanya berasal dari tabel-tabel yang telah dibuat. Grafik ini menggambarkan perbandingan suatu masalah dengan simbol angka/persen.
Walaupun angka-angka yang disajikan melalui grafik kurang teliti dibandingkan dengan tabel, namun grafik dapat membantu penulis untuk mengambil kesimpulan yang cepat. Tujuan grafik adalah memperlihatkan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat serta sederhana.

Macam-Macam Grafik
1.      Grafik Batang
Grafik batang dapat digunkaan pada siswa sekolah-sekolah dasar dan sekolah lanjutan tingkat pertama. Grafik ini dapat digunakan sebagai gambaran kelompok secara vertikal/horizontal, grafik batang dapat pula digunakan untuk membandingkan item sama dengan waktu yang berbeda/sebaliknya.

2.      Garis Garis
Merupakan grafik yang paling tepat dan paling sering digunakan untuk melukiskan kecenderungan/membandingkan dan menghubungkan dua data. Grafik ini didasarkan pada dua skala pada sudut tegak lurus. Setiap titik memiliki nilai pada vertikal, dan satu titik nilai pada horizontal. Garis ditarik untuk menghubungkan titik-titik pada pertemuan nilai. Grafik ini menunjukkan dua atau lebih kelompok data kuantitatif yang berubah-rubah dalam setiap waktu.

3.      Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran relatif mudah diinterpretasi. Lingkaran dibagi ke dalam segmen-segmen yang masing-masing mewakili satu bagian persentase dari keseluruhan data. Kegunaan grafik ini adalahuntuk menggambarkan informasi mengenai porsi (alokasi) penggunaan data yang tersedia. Jumlah presentase keseluruhan segmen adalah 100 %.

4.      Grafik Gambar
Merupakan bentuk alternatif dari grafik batang dimana serangkaian gambar sederhana digunakan untuk melukiskan nilai. Grafik gambar lebih sulit dibaca dan dimengerti dari pada grafik batang. Untuk mempermudah pemahaman dan menghindari kebingungan, sebaiknya nilai setiap rangkaian gambar dicantumkan.





DAFTAR PUSTAKA


-          Danim, Sudarwan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
-          Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
-          Nasution. 1994. Teknologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
-          Underwood, Mary. 1998. Pengelolaan Kelas Yang Efektif. Jakarta : Arcan.


1 komentar:

  1. Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secarumu terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan mediapembelajaran yaitu:
    1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka).
    2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
    a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
    b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
    c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
    d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
    e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
    f. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
    3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
    a. Menimbulkan kegairahan belajar
    b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
    c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
    4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan kemampuan dalam:
    a. Memberikan perangsang yang sama
    b. Mempersamakan pengalaman
    c. Menimbulkan persepsi yang sama.

    Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual anatar lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak menghirukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain, pengembangan, produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.

    BalasHapus