DARAH DAN SISTEM PEREDARAN DARAH
A. DARAH
Darah hewan terdiri atas suatu komponen cair yaitu plasma dan berbagai bentuk unsur yang dibawa dalam plasma antara lain sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah. Plasma terdiri atas 90% air, 7-8% protein yang dapat larut, 1% elektrolit dan sisanya 1-2% untuk berbagai zat yaitu:
1. Zat makanan seperti glukosa, asam amino, lipid, dan vitamin
2. Intermediat metabolisme seperti piruvat dan laktat
3. Limbah nitrogen seperti urea dan asam urat
4. Gas-gas yang larut
5. Hormon-hormon
Banyak dari molekul-molekul ini terdapat secara bebas dalam larutan sedangkan yang lainnya seperti beberapa mineral turut terikat pada protein transpor.
Yang merupakan protein plasma primer adalah albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin merupakan 60% dari seluruh protein plasma dan fungsi utamanya adalah untuk memelihara tekanan osmotik darah. Sebagaimana akan dijelaskan nanti, hal ini sangat penting dalam pertukaran cairan yang normal antara darah dan cairan interstisium. Immunoglobulin adalah antibodi yang penting untuk ketahanan tubuh. Globulin lain yang mengikat dan mengangkut besi dan zat-zat lain, merupakan faktor dalam pembekuan darah dan melaksanakan banyak fungsi lain. Fibrinogen merupakan sumber dari fibrin yang terdapat dalam darah beku. Sebagian besar protein plasma disintesis dalam hati, tetapi antibodi dibuat dalam jaringan limfoid dan sel-sel plasma jaringan.
Elektrolit-elektrolit utama dalam darah dan cairan interstisium adalah ion-ion natrium, klorida, dan bikarbonat. Ion-ion lain seperti kalium, magnesium, dan fosfat hanya terdapat dalam jumlah kecil. Hal ini sangat berlawanan dengan cairan intrasel yang ion-ion kalium, fosfat, dan magnesiumnya terdapat dalam jumlah yang besar.
Plasma adalah cairan kompleks yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamik dengan cairan tubuh lain. Banyak zat yang keluar masuk tetapi komposisi dan sifat-sifatnya tetap konstan.
Plasma dan cairan interstisium dipisahkan oleh dinding endotel kapiler dan komposisinya hanya berbeda dalam zat-zat yang tidak dapat atau sukar melalui dinding ini. Sebagian besar sel darah tetap berada dalam plasma tetapi leukosit-leukosit tertentu yang mempunyai gerakan ameboid dapat menyelinap diantara sel-sel dinding kapiler dan masuk ke dalam ruang-ruang jaringan. Sebagian besar molekul protein yang besar tinggal di dalam plasma tetapi beberapa diantaranya masuk kedalam cairan interstisium. Komponen lain dari plasma dan cairan interstisium dapat berdifusi dengan mudah melalui dinding kapiler karena itu konsentrasi didalam kedua ruang itu cenderung untuk seimbang.
1. Komposisi darah
Darah vertebrata merupakan jaringan cair yang komplek, terdiri atas unsur seluler yang larut dalam suatu cairan komplek yang dikenal sebagai plasma. Terdapat tiga unsur seluler yaitu :1) sel darah merah ( eritrosit ), 2) sel darah putih ( leukosit ), 3) keping darah ( trombosit )
1) Plasma darah
Umumnya plasma darah mengandung ion-ion, molekul-molekul anorganik dan organik, protein darah, sel-sel dan gas. Pada spesies tertentu komponen-komponen tersebut secara homeostatik dijaga pada tingkat yang relatif konstan. Molekul organik terutama berupa glukosa, asam amino, enzim, antibodi, hormon, dan sisa-sisa metabolisme, sedangkan molekul anorganik terutama adalah berbagai macam garam
Kebanyakan hewan memiliki bermacam-macam protein dalam plasma darahnya. Pada vertebrata, protein tersebut memiliki : globulin, fibrinogen, hemoglobin, dan berbagai macam albumin serum. Namun ada pula vertebrata yang hanya memiliki protein darah
2) Eritrosit
Pigmen pernapasan vertebrata, hemoglobin, selalu terapat dalam sel darah merah atau eritrosit. Sebagian besar vertebrata mempunyai eritrosit berbentuk lonjong yang berinti, eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang merah dari eritoblas yang berasal dari hemositoblas. Pada mamalia eritrosit dewasa kehilangan inti, mitokondria, ribosom, dan beberapa enzim. Oleh karena itu ada yang kurang suka menyebut sel darah merah melainkan butir darah merah, karena sifat-sifat selnya telah hilang. Eritrosit berbentuk cawan yang bikonkaf. Bentuk demikian mempunyai permukaan yang lebih luas daripada bentuk bundar yang volumenya sama, dan permukaan yang lebih luas ini mempermudah lewatnya gas dan dan zat lain melalui membran plasma. Pada vertebrata yang lain eritrosit ada yang berinti dan berbentuk elipsoid. Jumlah sel darah merah adalah yang paling banyak dibandingkan dengan unsur-unsur sel darah lainnya.
3) Leukosit
Leukosit atau sel darah putih adalah unit sistem pertahanan tubuh yang bergerak. Fungsi pertahanan terhadap invasi benda asing, dilakukan dalam dua cara :
a. Dengan menelan dan mencerna benda asing melalui fagositosis
b. Melalui respon imun ( kebal ) seperti produksi antibodi. Terdapat lima jenis leukosit yang bersirkulasi dalam darah :
1) Neutrofil merupakan leukosit yang memiliki kemampuan fagositik, yang merupakan penahan pertama pada tempat masuknya bakteri dan sangat penting dalam respon peradangan
2) Esinofil ”Eosinofilia” ( suatu peningkatan eosinofilyang bersikulasi ) ada kaitannya dengan infeksi parasit internal, kondisi alergi,dll
3) Basofil merupakan leukosit yang berukuran besar, namun sifatnya tidak banyak diketahui
4) Monosit, seperti neutrofil bersifat fagositik. Meninggalkna sumsum tulang dalam keadaan belum dewasa dan bersirkulasi hanya satu atau dua hari, seblum akhirnya menetap diberbagai jaringan diseluruh tubuh
5) Limfosit, berfungsi menimbulkan pertahanan kekebalan ( imunitas ) melawan target yang khusus. Terdapat 2 macam limfosit, yaitu limfosit B dan limfosi T. Limfosit B memproduksi antibodi yang bersirkulasi dalam darah, limfosit T tidak memproduksi antibodi, tetapi merusak langsung sel targetnya
Jika terjadi infeksi, sejumlah besar leukosit dilepas dari persediaan dan diproduksi. Semuanya mempunyai masa transit selama satu hari atau kurang didalam darah, kemudian menyelinap diantara sel-sel dalam dinding kapiler dan masuk kedalam jaringan untuk melaksanakan fungsinya.
4) Trombosit
Trombosit ( platelets ) bukanlah sel yang utuh tetapi berupa fragmen atau keping sel kecil, tidak berinti, tidak berwarna. Meskipun trombosit merupakan merupakn keping-keping sel, namun trombosit dilengkapi dengan organel dan sistem enzim sitolitik, sehingga dapat memproduksi energi dan sintesis produk sekretori yang disimpan dalam granula-granula yang tersebar di seluruh sitosolnya. Selanjutnya diketahui bahwa trombosit mengandung aktin miosin konsentrasi tinggi, yang memungkinkannya berkontraksi.
2. Pigmen darah
Warna darah disebabkan oleh adanya pigmen darah, yaitu suatu protein yang berfungsi untuk mengangkut oksigen. Salah satunya adalah hemoglobin yang tersebar sangat luas, dijumpai pada semua filla hewan. Pada vertebrata, hemoglobin berada dalam eritrosit. Macam-macam pigmen darah adalah :
1. Hemoglobin, terdiri atas porifin besi ( heme ) yang bergabung dengan suatu protein ( globin ). Hemoglobin terdiri atas beberapa unit, dimana setiap unit mengandung satu heme dengan protein yang bersangkutan
2. Hemosianin, suatu pigmen darah yang mengandung tembaga yang berfungsi mengangkut oksigen
3. Hemeritrin, pigmen darah yang tidak mengandung hemekhlorokruorin, memiliki struktur yang mirip dengan hemoglobin, kecuali pada kelompok hemenya dimana satu gugus vinil diganti dengan gugus formil. Pigmen ini berwarna hijau, baik dalam keadaan teroksigenasi maupun terdeoksigenasi
3. Fungsi darah
Pada dasarnya darah memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai alat untuk :
1. Pengangkutan ( transportasi )
Darah mengandung berbagai macam zat organik, zat anorganik, dan gas. Pada dasarnya pengangkutan berkaitan dengan zat-zat berikut :
a. zat-zat makanan : gula sederhana, asam amino, lemak, vitamin dan berbagai macam garam yang diabsorbsi dar saluran pencernaan makanan dan diangkut ke sel-sel tubuh
b. oksigen : yang diambil pigmen darah dari udara respirasi diangkut ke sel-sel yang memerlukannya
c. sisa-sisa metabolisme : diangkut oleh organ-organ ekskresi yang terkait, misalnya karbondioksida ke paru-paru
d. hormon : diangkut oleh plasma darah ke organ-organ ke jaringan target
e. enzim-enzim : diangkut oleh plasma darah ke tempat-tempat enzim itu bekerja
f. antibodi : diangkut untuk melawan bakteri atau benda asing lainnya
2. Pengaturan ( regulasi )
Pengaturan ( lebih tepat pengaturan homeostasis ) merupakan usaha hewan untuk mencapai keadaan seimbang, dinamis dari lingkungan internal tubuhnya.
Fungsi pengaturan ini meliputi antara lain :
a. pengaturan kandungan air jaringan. Air yang berada dalam cairan intraseluler maupun interstisial sebenarnya berasal dari tanah
b. pengaturan suhu tubuh. Air adalah zat yang dapat menyerap banyak panas dengan sedikit saja mengalami perubahan suhu.
c. Pengaturan pH. Keasaman darah (Ph darah ) harus dijaga dalam rentangan tertentu untuk menunjang fungsi darah secara maksimal
3. Perlindungan ( Proteksi )
Fungsi perlindungan darah terutama dilakukan oleh trombosit ( pembekuan darah dan menutup luka ), dan leukosit ( fogositik zat-zat asing, dan produksi antibodi ).
4. Hemostatis
Hilangnya darah atau hemolimfe karena terluka dapat sangat mengganggu distribusi zat-zat ke dan dari sel, dan hewan yang mempunyai sistem sirkulasi telah mengembangkan mekanisme untuk hemostastis, yaitu untuk menghentikan aliran darah setelah terjadi luka.
Hemostatis pada semua hewan menyangkut penutupan sementara pembuluh darah yang diikuti dengan pembentukan sumbat yang dengan kontraksinya menyatukan jaringan yang luka sampai terjadi penyembuhan. Pada hewan yang mempunyai sitem peredaran darah tertutup, refleks saraf menyebabkan kontriksi (penyempitan) pembuluh darah kecil yang rusak dan dengan demikian mengurangi aliran darah.
Penutupan sementara pembuluh darah pada sebagian besar hewan dapat juga terjadi dengan mengelompoknya sel-sel darah merah didalam pembuluh yang rusak atau dalam ruang hemolimfe. Pada vertebrata tingkat rendah, sel-sel yang mengelompok itu disebut trombosit. (Yunani, thrombos, sumbat, cyte sel) tetapi pada mamalia peranan ini dimainkan oleh keping-keping darah . Jika sel-sel ini menyentuh permukaan pembuluh yang rusak, maka sel-sel tersebut membengkak dan menjadi lengket melekat satu sama lain dan pada dinding pembuluh darah. Keping-keping darah adalah fragmen-fragmen sitoplasma tak berinti yang melepaskan diri dari sel-sel raksasa didalam sumsum tulang.
Pada vertebrata, suatu sumbat terjadi bila dua pepsida kecil diambil dari protein plasma yang larut, yaitu fibrinogen, oleh kerja enzim trombin yang membentuk monomer fibrin. Monomer-monomer ini berpolimer secara spontan dan pertama-tama membentuk benang-benang fibrin yang lepas. Kemudian suatu enzim lain, faktor stabilisator fibrin, segera membuat ikatan kovalen yang lebih kuat antara monomer-monomer tersebut. Benang fibrin itu membentuk suatu anyaman yang halus didalam mana terperangkap unsur-unsur yang terbentuk dari darah. Maka terbentuklah suatu sumbat. Sumbat itu kemudian berkontraksi dan memeras bagian cair yang disebut serum. Perbedaan serum dengan plasma ialah bahwa serum tidak mengandung fibrinogen dan tidak dapat membeku.
Ada tiga tahap dalam hemostasis :
1. Kekejangan pembuluh darah
Suatu pembuluh darah yang terpotong atau terluka akan segera berkontraksi sebagai hasil respon vaskuler terhadap luka atau vasokonstriksi yang dipengaruhi saraf simpatetik. Dengan konstriksi ini aliran darah melalui luka akan menjadi pelan, sehingga mengurangi kehilangan darah. Di samping itu konstriksi akan menekan permukaaan endotelial sekitar luka sehingga saling merapat, selanjutnya akan menutup atau mempersempit luka. Tentu saja mekanisme ini tidak dapat menjamin sepenuhnya kehilangan darah kecuali pada kapiler-kapiler yang kecil. Namun mekanisme ini penting juga untuk mengurangi kehilangan darah melalui luka sampai tahap yang lain ikut aktif.
2. Pembentukan sumbat trombosit
Trombosit secara normala tidak melekat pada permukaan endotelial pembuluh darah yang halus, tetapi bila permukaan endotelial hilang karena pembuluh luka, maka trombosit akan melekat pada serabut kolagen yang muncul di bawah jaringan ikat. Trombosit yang pecah pada luka akan membebasakan beberapa zat kimia penting dari granula penimbunnya. Diantara zat kimia tersebut diantaranya adenosin difosfat ( ADP ) yang menyebabkan permukaaan trombosit yang bersiskulasi di dekatnya menempel pada lapisan trombosit yang berkumpul sebelumnya. Lebih banyak ADP dibebaskan dari kumpulan trombosit yang baru menyebabkan lebih banyak trombosit yang mengumpul, dan seterusnya secara cepat membentuk suatu tempat pada tempat luka dalam suatu keadaan umpan balik positif. Proses pengumpilan ini diperkuat oleh pembentukan suatu zat duta kimia yaitu tromboksan A2 dari komponen plasma membran trombosit yang bersinggungan dengan kolagen.
Sumbat trombosit secara fisik tidak hanya menutup pembuluh, tetapi juga memiliki tiga peranan penting yaitu : pertama, protein kompleks aktin miosin didalam trombosit yang beregenerasi, berkontraksi memadat dan menguat. Kedua, zat kimia yang dibebaskan dari sumbat trombosit ( serotinin, epinefrin, dan tromboksan A2 ) menyebabkan vasokontriksi pembuluh. Ketiga, sumbat trombosit membebaskan zat kimia lain yang mempercepat koagulasi darah. Mekanisme penyumbatan oleh trombosit cukup baik untuk menutup kapiler-kapiler kecil, namun pada pembuluh besar untuk menghentikan pendsrahan secara lengkap diperlukan pembentukan suatu bekuan darah
3. Pembekuan (koagulasi) darah
Pembekuan darah adalah perubahan bentuk darah dari bentuk cair menjadi gel padat. Pembentukan suatu bekuan diatas sumbat trombosit akan menguatkan dan menyangga sumbat di atas pembuluh yang rusak. Pembekuan darah merupakan mekanisme homeostatik tubuh yang sangat penting untuk menghentikan pendarahan pada luka yang besar.
Proses pembekuan darah merupakan suatu proses yang kompleks, melalui beberapa tahap, dan melibatkan banyak faktor pembekuan darah. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya :
a) Faktor I ( fibrinogen ) merupakan protein yang larut dengan berat molekul 3,3 x 105 , dengan pengaruh trombin, fibrinogen di ubah menjadi fibrin ( protein tidak larut )
b) Faktor II ( protombin ), merupakan bentuk yang tidak aktif dari trombin
c) Faktor III (tromboplastin ), disebut juga faktor jaringan, berfungsi mengubah protombin menjadi trombin. Perubahan ini juga dipengaruhi oleh faktor yang lain
d) Faktor IV ( ion kalsium = Ca++ ), sangat penting dalam pembentukan aktivator protombin dan pembentukan fibrin, tanpa ion kalsium pembekuan darah tidak akan terjadi
e) Faktor V ( faktor labil ) diperlukan untuk mengubah protombin menjadi trombin dengan pengaruh faktor jaringan atau faktor plasma
f) Faktor VI ( faktor stabil, otoprotombin I ), diperlukan untuk pembentukan aktivator protombin oleh ekstrak jaringan
g) Jaringan VII ( faktor antihemofilia ), diperlukan untuk pembentukan aktifator protombin dari komponen-komponen darah
h) Jaringan VIII ( faktor chrismas, otoprotrombin II ), diperlukan untuk pembentukan aktifator protombin dari komponen darah
i)Faktor IX ( faktor stuart-prower ) , terdapat dalam plasma maupun serum
j)Faktor X, diperlukan untuk pembentukan aktifator protombin dari komponen darah
k) Faktor XI, terdapat dalam plasma maupun serum
l)faktor XII ( faktor penstabil fibrin ), menyebabkan polimerisasi fibrin yang larut menjadi fibrin yang tidak larut
Tahap puncak pembekuan darah adalah pembentukan fibrinogen menjadi fibrin. Fibrinogen adalah suatu protein plasma yang larut dalam plasma, diproduksi oleh hati dan secara normal selalu ada dalam plasma.
5. Imunitas
Antibodi dan imunitas. Fagositosis dari bakteri dan virus yang masuk kedalam tubuh merupakan pertahanan tubuh primer yang telah berkembang pada banyak avertebrata dan pada semua vertebrata. Burung, mamalia, dan sedikit banyak vertebrata tingkat rendah juga telah mengembangkan garis pertahanan kedua karena hewan-hewan tersebut mampu membentuk protein khusus yang disebut antibodi yang dapat mengikat dan menghancurkan zat-zat asing antigen yang masuk kedalam tubuh
6. Struktur, Kerja, dan Keanekaragaman Antibodi
Antibodi terdiri atas satu atau lebih molekul berbentuk huruf Y yang terbentuk dari empat rantai protein yang disatukan oleh ikatan disulfida. Dua rantai berat merupakan batang dan sebagian lengan Y, sedangkan dua rantai ringan merupakan sisa dari lengan tersebut. Komposisi asam amino dibagian dasar dari tiap rantai itu agak konstan, tetapi bagian ujung lengan sangat bervariasi. Dibagian yang variabel inilah tempat pengikatan antigen spesifik. Ujung lengan itu dapat disamakan dengan pelekukan pada anak kunci dan sejumlah besar konfigurasi yang terdapat disini cocok dengan antigen-antigen yang banyak jumlahnya itu.
7. Pengangkutan oksigen oleh darah
Salah satu fungsi dsarah adalah mengangkut oksigen. Darah sebagai pengangkut oksigen harus mampu mengikat dan melepaskan oksigen dalam jumlah yang cukup dengan mudah. Pengikatan oksigen ini daluykukan oleh pigmen darah yang disebut juga dengan pigmen pernafasan.
Hemoglobin mempunyai kemampuan untuk berkombinasi dengan oksigen secara reversibel dengan mudah, artinya hemoglobin mudah mengikat dan juga mudah melepaskan oksigen. Kemampuan hemoglobin berkombinasi dengan oksigen ini dikenal sebagai afinitas oksigen hemoglobin. Jumlah oksigen yang terikat pada hemoglobin dapat bervariasi tergantung tekanan parsial oksigen ( Po2 ). Dalam keadaan jenuh kandungan oksigen dalam darah sama dengan kapasitas oksigennya. Kapasitas oksigen berbanding lurus dengan jumlah hemoglobin atau pigmen lain dalam darah atau sel-sel darah.
Afinitas oksigen hemoglobin bersifat labil dan tergantung pada kondisi di dalam darah. Afinitas oksigen akan turn oleh beberapa faktor antara lain, peningkatan Pco2, temperatur dan turunnya pH. Dalam kapiler jaringan yang aktif Pco2 tinggi sehingga darah menjadi sangat asam dalam keadaan demikian afinitas pigmen terhadap oksigen turun memungkinkan hemoglobin melepaskan oksigennya dan mengambil karbondioksida untuk dibawa melalui sirkulasi ke paru-paru. Di paru-paru dengan Po2 yang tinggi hemoglobin melepas karbondioksida dan mengikat oksigen untuk didistribusikan.
8. Pengangkutan karbondioksida oleh darah
Akibat aktifitas respirasi sel, jaringan kaya karbondioksida. Karbondioksida dari jaringan melalui peredaran darah diangkut ke alat pernapasan untuk dibebaskan ke lingkungan. Karbondioksida diangkut oleh darah dalam empat bentuk :
1. dalam bentuk CO2 larut dalam darah
2. HCO3-
3. CO3-
4. karbaminohemoglobin (HbNHCO2) yang sering disingkat sebagai HbCO2
Hanya sedikit CO2 diangkut dalam bentuk CO2 larut dalam darah, sebab karbondioksida yang larut dalam darah akan segera bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam darah kebanyakan spesies hewan. Pada vertebrata, karbonat anhidrase terdapat terutama dalam eritrositnya.
B. SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah adalah sistem yang mempunyai sangkut paut dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sistem peredaran darah mempunyai peranan sebagai berikut :
1. Mengangkut zat makanan (nutrient) dari usus ke seluruh jaringan tubuh
2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan
3. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan tubuh
4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru atau insang
5. Mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke tempat sasaran
6. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh
Ada 2 faktor yang dapat mengganggu kekonstanan medium dalam yaitu:
a) Faktor luar, faktor luar yang dapat mengganggu kekonstanan medium dalam misalnya suhu, kelembaban, dan tekanan udara
b) Faktor dalam, seperti misalnya kadar bermacam-macam zat makanan: kadar O2, kadar ion H+, suhu, tekanan osmosa dan kadar zat ampas.
Semua yang tergolong hewan vertebrata mempunyai system peredaran darah tertutup, dalam hal ini darah beredar sepanjang rangkaian pembuluh darah dari arteri ke vena melalui kapiler. Jadi darah tidak berhubungan secara langsung dengan sel jaringan tetapi di sepanjang pembuluh darah kapiler, darah dapat menembus dinding kapiler yang hanya terdiri dari suatu lapis sel menuju ke cairan jaringan. Cairan jaringan inilah yang langsung berhubungan dengan sel jaringan.
Ciri-ciri system peredan darah tertutup adalah :
a) Ada pemisahan fungsi dari masing-masing alat tubuh yang termasuk system peredaran darah.dalam kaitan ini, jantung merupakan alat tubuh pendorong darah, sehingga darah dipompa ke system arteri dan tingkat tekanan darah yang cukup tinggi tetap dipertahankan di pembuluh arteri
b) System pembuluh darah arteri merupakan reservoir tekanan yang dapat mendorong darah menuju ke kapiler
c) Dinding pembuluh darah kapiler sangat tipis sehingga memungkinkan adanya perpindahan zat antara darah yang terdapat di kapiler dengan cairan jaringan yang menempati ruang-ruang antar sel. Setiap jaringan tubuh dilengkapi dengan banyak sekali pembuluh darah kapiler, sehingga setiap sel berdekatan sekali dengan pembuluh darah kapiler
d) Tekanan darah di kapiler tertentu (glomerulus) cukup tinggi sehingga memungkinkan terjadinya proses ultrafiltrasi di ginjal
e) Terdapat system linfa yang sangat bermanfaat untuk mengembalikan cairan yang tertimbun di ruang antar sel, masuk kembali ke pembuluh darah. Dalam system peredaran darah tertutup suatu tekanan yang lebih tinggi dan aliran yang lebih cepat dapat lebih mudah ditimbulkan karena darah dibatasi oleh pembuluh. Zat-zat dapat disebarkan pada organ-organ secara cepat. Hewan-hewan dengan system tertutup mampu untuk mengatur arus zat ke jaringan dengan lebih tepat daripada hewan-hewan dengan system terbuka. Dengan mengembangkan dan menciutkan pembuluh tertutup, darah dapat dialirkan ke jaringan tertentu yang sangat aktif seperti pada otot ketika sedang berjalan cepat, sedangkan jaringan yang kurang aktif akan mendapat aliran darah berkurang. Pada hewan dengan sisten terbuka, cairan dan zat-zat dibagi lebih merata.
1. FUNGSI DAN PERANAN BAGIAN SISTEM PEREDARAN DARAH
Bagian system peredaran darah | Fungsi dan peranan |
Jantung 1.Serambi kanan 2.serambi kiri 3.Bilik kanan 4.Bilik kiri Pembuluh darah
| Ruang yang menampung darah dari seluruh tubuh dan mengalirkan darah ke ventrikel kanan Ruang yang menampung darah dari paru-paru dan mengalirkan darah ke ventrikel kiri Ruang jantung yang bila berkontraksi akan menimbulkan tekanan yang mendorong atau memompa darah menuju ke system peredaran darah paru-paru Ruang jantung yang bila berkontraksi akan menimbulkan tekanan yang mendorong atau memompa darah menuju system peredaran darah sistemik Pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah (low resistance conduits) dan berperan dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan (pressure reservoir) untuk mempertahankan aliran darah antara sistol bilik jantung. Pembuluh darah yang merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan berperan dalam mendistribusikan dan membagi-bagi darah ke berbagai alat tubuh. Pembuluh darah dimana terjadi pertukaran zat antara darah dengan cairan jaringan. Pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan ke pembuluh darah vena. Pembuluh darah yang memiliki tahan terhadap aliran darah kecil (low resistance conduits) dan berperan menampung darah dari seluruh tubuh melalaui venula dan mengalirkan kembali ke jantung |
Atas dasar lintasannya, dibedakan dua macam peredaran darah yaitu :
- Peredaran darah sistemik, disebut juga peredaran darah panjang karena lintasan aliran darahnya memang panjang, yaitu dimulai dari bilik jantung kiri sampai serambi jantung kanan. Peredaran darah sistemik dimulai dari kontraksi bilik jantung kiri yang mengakibatkan darah bergerak atau mengalir ke aorta. Dari aorta darah akan mengalir melalui arteri, arteriol dan kapiler dari semua jaringan tubuh. Dari kapiler jaringan tubuh darah akan dialirkan kembali ke serambi jantung kanan. Secara lebih rinci peredaran darah sistemik dapat di gambarkan sebagai berikut, ventrikel kiri aorta arteri arteriol kapiler venula vena vena cava Atrium kanan. Aliran darah di arteriol, kapiler dan venula secara keseluruhan dikenal sebagai sirkulasi mikro. Peredarah darah sistemik terdiri dari dua jaringan komonikasi yaitu jaringan arteri dan jaringan vena yang dihubungkan dengan kapiler. Kegunaan peredaran darah sistemik adalah untuk membawa oksigen dan zat makanan ke sel jaringan dan mengalihkan atau mengambil zat ampas.
- Peredaran darah paru-paru, disebut juga peredaran darah pendek karena lintasan aliran darahnya pendek, yaitu di mulai dari ventrikel kanan sampai atrium kiri. Peredaran darah paru-paru dimulai dengan kontraksi ventrikel kanan yang mendorong darah yang ada padanya ke arteri pulmonalis yang kemudian mengalirkan ke kapiler paru-paru. Pada waktu mengalir ke paru-paru darah menerima banyak O2 dan membuang CO2. dari paru-paru darah kemudian mengalir melalui vena pulmonalis menuju ke atrium. Diagram peredaran darah dapat dilihat pada gambar.
2. Sifat Fungsional Jantung
Jantung mempunyai sifat sebagai berikut :
a) Iritabilitas jantung ialah kemampuan jantung untuk mengadakan tanggapan bila mendapat rangsangan dengan intensitas yang cukup besar. Tanggapan jantung berupa perambatan potensial aksi dan kontraksi mekanik. Potensial aksi pada jantung agak berbeda dengan pada saraf atau otot. Pada jantung potensial aksi mempunyai bentuk seperti plateau dan berlangsung agak lama (dalam satuan waktu detik). Sedangkan pada saraf satuan waktunya adalah milidetik. Grafik potensial aksi pada jantung dan saraf dapat dilihat pada gambar berikut.
a. bentuk potensial jantung
b. bentuk potensial aksi saraf
b) Daya hantar (konduktivitas). Daya hantar jantung ialah kemampuan jantung untuk merambatkan impuls. Meskipun semua bagian jantung mampu mengahantarkan atau marambatkan impuls, tetapi kemampuan rambatan impuls sangat berkembang pada jaringan purkinnye dan berkas HIS.
c) Daya kontraksi (kontraktilitas). Daya kontraksi jantung ialah kemampuan jantung untuk berkontraksi. Kontraksi jantung dikenal dengan nama sistol. Kecepatan kontraksi jantung lebih lambat dari pada kontraksi otot polos. Setelah otot jantung berkontraksi kemudian mengalami pengendoran yang dikenal dengan nama diastole. Diastole sama pentingnya dengan sisrol, karena diastole yang berlangsung lama menyebabakan lebih banyak darah yang dapat tertampung di dalam jantung sehingga kerja jantung lebih efektif.
d) Keotomatisan disebut juga keiramaan jantung ialah kemampuan jantung untuk berdenyut dengan sendirinya tanpa ada impuls yang dating dari luar jantung. Denyut jantung ditumbulkan oleh otot jantung itu sendiri (miogenik). Tetapi frekuensi denyut jantung dipengeruhi oileh aktivitas saraf dan hormone. Bagian jantung mamalia termasuk juga manusia yang mula-mual menimbulkan denyat adalah nodus sinoauricularis. Pada katak yang sering digunakan untuk hewan percobaan, bagian dari jantung yang mula-mula menimbulkan denyut adalah simus venosus.
e) Jantung mempunyai perioda refraker relatis lama. Perioda refrakter adalah saat yang menunjukkan bahwa jaringan hidup kehilangan sifat iritablitasnya untuk sementara, jadi pada saat itu jaringan tersebut tidak memberikan tanggapan bila dirangsang. Perioda refrakter pada jantung berlangsung selama sistol dan terjadinya agak lama (dalam satuan waktu detik). Perioda refrakter yang agak lama menyebabkan jantung tidak dapat bertetanus. Perioda refrakter pada otot dan saraf berlangsung sangat cepat (dalam satuan waktu milidetik). Pada jantung, kita mengenal 2 macam periode refrakter yaitu perioda refrakter absolute dan perioda refrakter relative. Perioda refrakter absolute adalah perioda yang menunjukkan tidak timbulnya tanggapan terhadap jantung bagaimanapun besarnya rangsangan yang ada. Jadi dalam hal ini jantung sama sekali tidak mengadakan tanggapan meskipun diberi rangsangan. Perioda refrakter absolute pada jantung bertepatan dengan perioda sistol. Perioda refrakter relative adalah perioda yang menunjukkan jantung masih dapat menimbulkan tanggapan asal rangsangan yang diberikan cukup besar. Perioda refrakter relative ini bertepatan dengan perioda diastole. Tanggapan yang timbul bila jantung dirangsang pada waktu diastole disebut ekstra sistol.
f) Jantung mempunyai sifat mengikuti hokum starling. Bila otot jantung mengebang, yang berarti otot jantung makin panjang, kuat kontraksi otot jantung makin kuat.
3. Tekanan Darah
Tekanan sistol dan tekanan diastol
Adalah tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh darah.tekanan darah tergantung ada volume darah dalam pembuluh darah, dan seberapa mudah pembuluh darah dapat meregang.tekanan darah disuatu tempat pada peredaran darah ditentukan oleh 3 macam faktor, yaitu
- Jumlah darah yang ada di dalam peredaran yang dapat membesarkan pembuluh darah
- Aktifitas memompa jantung, yaitu mendorong darah sepanjang pembuluh darah
- Tahanan terhadap aliran air
Tekanan darah merupakan gaya yang dilakukan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah.pada saat ventrikal berkontraksi (selama eriode sistol), sejumlah darah (volume sekuncup)masuk ke dalam arteri drai ventrikel, sementara itu pada saat yang sama volume drah dalam arteri meningggalkan arteri masuk ke arteriol-arteriol. Pada saat ventrikel relaksasi (selama periode diastol), tidak ada darah ysng masuk dalam arteri, sementara itu darah masih terus meninggalkan arteri akibat daya elastisitas dinding arteri.akibatnya tekanan darah dalam arteri akan turun.Tekanan darah maksimum pada arteri pada saat darah di pancarkan ke dalamnya selama periode sistol ventrikel,disebut tekanan sistol.sedangkan tekanan darah minimum dalam arteri seama eriode diastol ventrikel,disebut tekanan diastol.
Umumnya tekanan darah di tentukan oleh :
a. Tahanan perifer
b. Tekanan jantung
c. Volume darah
Tahanan perifer dipengaruhi oleh terjadinya Kontriksi(penyempitan) dan Dilatasi(pelebaran) arteriol dan vena.Tekanan jantung dipengaruhi oleh jumlah darah dalam jantung dan kekuatan kontraksi jantung, sedangkan volume darah dalam arteri dipengaruhi oleh keluaran jantungdan tahanan perifer.
Pengukuran tekanan darah.tekanan darah (tekanan sistol dan tekanan diastol) dapat diukur dengan cara langsung dan cara tidak langsung.cara langsung digunakan mengukur tekanan darah pada hewan, yaitu dengan cara menyisipkan kanula yang terbuat dari pipa kaca pada nadi hawan.pengukuran biasanya dilakukan di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuah yang dianggap mudah dan praktis. pada hewan dengan denyut jantung tinggi, yang dapat diukur hanyalah tekanan darah rata-rata. Dengan cara langsung ini, tetapi dengan menggunakan manometer optik atau manometer elektronik, dapatlah diukur baik tekanan sistol maupun tekanan diastol.Sedangkan pengukuran darah tidak langsung dengan menggunakan “Sphymomanometer” yang biasa digunakan pada manusia.
4. Kecepatan aliran darah
Kecepatan aliran darah dipengaruhi oleh luas penampang pembuluh darah, semakin besar jumlah luas keseluruhan penampang pembuluh darah, kecepatan aliran darahnya semakin lambat, dan sebaliknya semakin sempit luas kaseluruhan penampang pembuluh darah, kecepatan aliran darah di dalamnya semakin cepat.
5. Sistem sirkulasi
Semua vertebrata memiliki sirkulasi tertutup, dimana darah mengalir dalam suatu sirkuit pembuluh yang bersinambungan dari arteri ke vena melalui kapiler-kapiler. Selama bersikulasi darah tidak pernah keluar dari pembuluh darah, sehingga sirkulasi demikian disebut sirkulasi tertutup. Secara umum pada sistem sirkulasi tertutup terdapat pemisahan fungsi yang lebih komplit dari pada sistem sirkulasi terbuka.
Pada sirkulasi tertutup, jantung merupakan organ pemompa utama, memompa darah ke sistem arteri, dan memelihara tekanan darah yang cukup tinggi di dalam arteri. Sistem arterial selanjutnya, berlaku sebagai suatu cadangan tekanan yang mendorong darah kedalam kapiler-kapiler. Setiap jaringan memiliki banyak kapiler yang merupakan jaringan kerja paralel, sehingga memungkinkan pengaturan distribusi darah yang tepat ke jaringan-jaringan.
Pada dasarnya mekanisme sirkulasi darah pada sistem tertutup hampir sama, disini pembicaraan dititik beratkan pada sirkulasi vertebrata(ikan,Amfibi,Reptil,Aves,dan Mamalia).
a. Hewan-hewan tingkat rendah belum memiliki alat-alat peredaran darah khusus.
Peristiwa sirkulasi umumnya terjadi melalui difusi dan osmosis dengan permukaan tubuhnya. Selain dengan kedua cara tersebut, beberapa hewan tingkat rendah menyerap/mengedarkan makanannya dengan bantuan alat tertentu, seperti mulut sel (pada Paramecium), sel-sel amebosit (pada porifera), rongga gastrovaskuler (pada coelenterate), hospes (pada cestoda).
b. Pada hewan tingkat tinggi, peredaran darah sudah melalui pembuluh.
Sistem peredaran darah dengan pembuluh dibagi menjadi dua, yakni sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Sedangkan sistem peredaran darah tertutup merupakan sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah. Sistem peredaran darah terbuka terjadi pada Arthproda dan Molluska. Sistem peredaran darah ini terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah yang berbentuk tabung terbungkus oleh perikardium, sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa arteri. Arteri yang ada adalah arteri optalmik (mata) yang terletak di median dorsal di atas lambung dan keluar menuju bagian muka, dua arteri antena, dua saluran arteri hati, dan saluran arteri dorso abdominalis. Peredaran darahnya dimulai dari arteri yang masuk ke sinus kemudian ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi otot sampai di kapiler seluruh tubuh.
Sistem peredaran darah tertutup pada Annelida terdiri dari cairan darah yang terdiri atas plasma darah dan benda darah yang melayang, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran. Peredaran darahnya dimulai dari jantung yang memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudian ke seluruh tubuh. Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh dan kembali ke jantung. Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga perikardium, yaitu bagian rongga tubuh yang terletak dianterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Rongga ini terletak diantara ventrikel dan atrium. Darah ikan tampak pucat dan relatif sedikit bila dibanding dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) sebagai bagian dari system peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa. Sistem sirkulasi ikan berupa sistem peredaran darah tertutup atau peredaran darah tunggal. Pada sistem peredaran darah tunggal, darah melalui jantung hanya satu kali peredaran. Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi
pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air). Dari kapiler insang,
darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Katak mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik. Adanya satu bilik jantung pada katak menyebabkan darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung. Aliran darahnya dimulai dari darah yang kaya O2 dari paru-paru masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 dari seluruh tubuh masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Darah dari kedua bagian atrium dipompa masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2. Darah yang kaya O2 dialirkan ke jaringan tubuh dari ventrikel. Pada saat yang sama, darah yang miskin O2 dipompa keluar melewati arteri konus tubular.
Reptil mempunyai sistem peredaran ganda seperti pada burung. Jantung kadal terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bili kiri dan bilik kanan. Dari jantung keluar dua buah aorta, yaitu aorta kanan dan aorta kiri. Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan, mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh. Peredaran darah pada reptil merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Selain itu, peredaran darah reptil tergolong peredaran darah ganda karena darah mengalir melewati jantung
sebanyak dua kali. Peredaran darah ganda terdiri atas
6. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
7. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Di alveolus paru-paru, darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen, yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis. Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah. Alat-alat transportasi pada burung terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan.
Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Mamalia memiliki jantung yang terbagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 atrium (serambi kanan dan serambi kiri), 2 ventrikel (bilik kanan dan bilik kiri). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 Peredaran darah mamalia termasuk peredaran darah ganda.
C. SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN INVERTEBRATA
1) System Sirkulasi pada protozoa
Hewan bersel satu dan bersel banyak yang tebal tubuhnya kurang dari 1mm, dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan zat makanannya langsung dari lingkungannya secara difusi. Bagi hewan bersel banyak yang tebal tubuhnya lebih dari 1mm, kebutuhan oksigen dan zat makanan tidak cukup dipenuhi melalui difusi saja, kecuali hewan yang bersangkutan memiliki aktivitas metabolik sangat rendah,. Hewan-hewan demikian memerlukan sistem transportasi khusus untuk mendistribusikan oksigen dan zat-zat makanan ke sel-sel tubuh yang memerlukannya, serta mengambil sisa metabolisme untuk diangkut ke alat-alat ekskresi.
Gambar 1: sirkulasi pada amoeba
Suatu sistem sirkulasi yang baik terdiri atas satu atau lebih pompa muskular, dan pembuluh-pembuluh tempat darah dapat mengalir. Kerja pompa muskular, dan pembuluh-pembuluh tempat darah dapat mengalir. Keerja pompa muskular atau jantung berdasar pada kemampuan otot-otot brkontraksi dan berelaksasi. Kontraksi otot-otot- dinding pembuluh darah atau bilik jantung , memungkinkan terjadinya pengecilan volume yang akan menghasilkan peningkatan tekanan yang akan mendorong darah mengalir di seluruh tubuh. Sistem pompa muskular ada beberapa tipe yaitu 1). Pembuluh berdenyut; 2). Jantung pembuluh; 3). Jantung ampular, dan 4). Jantung berbilik
a) Pembuluh berdenyut
Pembuluh berdenyut adalah pembuluh darah yang sederhana dengan lapisan otot yang relatif tebal yang berkontraksi dengan gelombang peristaltik, sehingga mendorong darah keseluruh sistem. Pembuluh berdenyut ini dijumpai pada berbagai macam hewan termasuk anggota dari Annelida, Moluska, Arthropoda, dan beberapa vertebrata. Golambang kontraksi pada pembuluh dorsal yang mendorong darah, berjalan dari ujung posterior ka ujung anterior kemudian darah melewati beberapa pasang jantung lateral menuju pembuluh ventral yang juga kontraktil. Pada beberapa hewan, pembuluh berdenyut sebagai tambahan dari beberapa organ pemompa utama misalnya vena berdenyut pada sayap kelelawar.
b) Jantung pembuluh
Jantung pembuluh lebih maju dari pada pembuluh berdenyut, pada kebanyakan arthropoda. Jantung pembuluh sering memiliki arteri yang tipis (ruang penerima) mengelilingi bagian jantung atau seluruh jantung atau mungkion terletak bebas dalam suatu sinus perikardial. Pada arthropoda ostia yang berkatup biasanya ada pada tempat lewatnya darah masuk ke jantung dari atrium atau sinus perikardial, bila jantung berkontraksi biasanya dengan gelombang peristaltik, darah dapat mengalir hanya ke arteri, pada saat itu ostia tertutup untuk mengelilingi aliran balik.
c) Jantung Ampula Tambahan
Jantung Ampula Tambahan adalah pompa pendorong untuk memompa darah melalui daerah periveral dari sirkulasi beberapa hewan, jantung ini terdapat pada serangga terletak pada pangkal antenna, pangkal kaki, dan pada persendian thorax dengan sayap. Contoh lain adalah jantung bronkial pada cephalopoda, membantu menggerakkan darah ke insangnya.
d) Jantung Berbilik
Jantung Berbilik ditemukan pada banyak molusca dan vertebrata, yang merupakan struktur muskular yang kompak dan biasanya tersusun atas otot jantung. Satu atau lebih ruang penerima darah venous dan satu atau lebih ruang memompa darah ke sirkulasi periveral, jadi satu sisi jantung dengan tekanan yang relatif tinggi mendorong darah yang teroksigenasi ke sel-sel tubuh. Sedangkan sisi lain yang mengirimkan yang terdeoksigenasi ke organ respiratori untuk reoksigenasi. Hewa-hewan lain mempunyai suatu pemisahan darah yang teroksigenasi dan teroksigenasi melalui mekanisme yang berbeda.
Sistem transportasi atau sistem peredaran darah pada hewan invertebrata lebih sederhana dibandingkan dengan sistem peredaran darah pada hewan invertebrata yaitu sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
2) System Sirkulasi pada Porifera
Pada Porifera, system sirkulasinya menggunakan system saluran air dimana sistem saluran air pada porifera dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :
- Ascon
Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam)
- Sycon
Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol
- Leucon.
Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol.
3) System Sirkulasi pada Annelida
Darah cacing berwarna merah, karena plasma daranya mengandung hemoglobin. Sel-sel eritrositnya sendirir tidak berwarna karena tidak mengandung hemoglobin. Darah mengalir melalui pembuluh darah tertutup.
Di daerah punggung (dorsal) terdapat satu pembuluh darah dorsal yang membujur dari anterior ke posterior. Di daerah ventral terdapat satu pembuluh darah ventral yang membujur dari anterior ke posterior. Darah mengallir dari posterior melalui pembuluh dorsal ke anterior. Aliran darah terjadi karena pembuluh darah dorsal ini berkontraksi (mengembang dan mengerut) mengalirkan darah. Jadi pembuluh darah dorsal berfungsi sebagai jantung. Pada cacing yang agak besar, pembuluh darah ini nampak dari luar.
Di bagian depan, terdapat 5 pembuluh darah aorta yang menghubungkan pembuluh darah dorsal di atas pembuluh dorsal di bawah. Darah mengalir melalui 5 pembuluh aorta ini ke pembuluh darah ventral. Selanjutnya, darah mengalir ke arah belakang tubuh. Di dalam tubuh terdapat kapiler darah. Darah dari kapiler masuk ke pembuluh darah dorsal.
4) System sirkulasi pada Mollusca
5) System Sirkulasi pada Echinodermata
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan
6) System sirkulasi pada Coelenterata
7) Siatem Sirkulasi pada Arthropoda
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem kompleks yang mengatur peredaran darah diseluruh tubuh (serangga). Sistem peredaran darah serangga terdiri dari hemolimf dan organ-organ yang memfasilitasi sirkulasi atau peredaran darah. Pada serangga sebagian besar lintasan hemolimf mengalir melalui rongga tubuh, menggenangi organ-organ dan jaringan. Sistem disebut lacunar system. Hanya terdapat pembuluh dorsal (rongga ostia). Jantung serangga bersifat neromiogenik. Peredaran darah pada serangga diatur oleh sistem pompa otot-otot melalui rongga-rongga dalam tubuh yang dipisahkan oleh septa. Pada sebagian besar serangga, hemosel terbagi menjadi beberapa rongga (sinus) oleh septa. Aorta adalah tabung ramping yang mengantarkan darah ke kepala, bermuara di belakang atau di bawah otak. Organ denyut juga ditemui di toraks, yang memelihara peredaran darah di pembuluh sayap.
A. SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN VERTEBRATA
1) Sistem Sirkulasi pada Pisces
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah-bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga pericardium , yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak dianterior (muka). selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Darah ikan tampak pucat dan relative sedikit bila dibanding dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) sebagai bigian dari sistem peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh
limpa.
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis,
Oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri eferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh, darah mengikat CO2 Dengan adanya sistem vena, darah dikemballikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Vena yang penting misalnya: vena cardinalisposterior dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari kepala dan badan), vena porta hepatika (membawa darah dari tubuh melewati hati),vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung.
Darah ikan tampak pucat dan relative sedikit bila dibanding dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) sebagai bigian dari sistem peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh
limpa.
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis,
Oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri eferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh, darah mengikat CO2 Dengan adanya sistem vena, darah dikemballikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Vena yang penting misalnya: vena cardinalisposterior dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari kepala dan badan), vena porta hepatika (membawa darah dari tubuh melewati hati),vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung.
2) System Sirkulasi pada Amphibi
Jantung katak terdiri :
a) 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel (ventrikulus cordis)
- Ventrikulus cordis, bagian ini berdinding tebal, berbetuk conus dan terletak di sebelah posterior.
- Atrium, di sebelah anterior dengan dinding muscular yang tipis.
b) Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.
c) Truncus arteriosus, berupa pipa tebal yang keluar dari ventrikulus cordis.
a) Arah aliran darah :
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali). Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Atrium kanan menerima darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah dari paru – paru. Darah dari kedua atrium bersama – sama masuk ventrikel. Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun percampiurn diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak → sinus venosus → atrium kanan.
3) System Sirkulasi pada Reptil
Reptile mempunyai sistem peredaran ganda seperti pada burung. Jantung kadal terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan (2 atrium dan 2 ventrikel). Dari jantung keluar dua buah aorta yaitu aorta kanan dan aorta kiri. Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh sedangkan aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh. Pada beberapa reptilia, sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih dapat bercampur.
Reptil merupakan hewan berdarah dingin (ectothermic) yaitu suhu tubuhnya bergantung atau dipengaruhi suhu lingkungan atau poikiloterm. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptile melakukan mekanisme basking (berjemur dibawah sinar matahari).
4) System Sirkulasi pada Aves
Sistem ini sangat efisien untuk adaptasi terbang karena mereka punya ukuran jantung yang besar, sel darah merah terdiri dari banyak Hb dan bernukleus, merespon untuk kecepatan darah dan aaerasi sempurna. Sel darah merah yang bernukleus dapat membelah diri, jumlahnya lebih banyak, berumur panjang karena jumlahnya banyak sehingga mampu mengikat oksigen dalam jumlah yang banyak sehingga pemenuhan kebutuhan oksigen oksigen di seluruh tubuh dapat terpenuhi dengan baik. Jantung pada aves terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. System peredaran daarahnya adalah system peredaran darah ganda dan tertutup.
Darah yang kaya oksigen dipompa dari ventrikel kiri menuju seluruh tubuh melalui aorta. Di sel-sel tubuh oksigen dibebaskan, namun karbondioksida diikat. Darah yang miskin oksigen mengalir melalui vena menuju atrium kanan dan masuk ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan, darah yang miskin oksigen dipompa sehingga terdesak ke paru-paru melalui arteri pulmonalis dan di dalalm paru-paru terjadi pertukaran gas yang cepat. Pada saat jantung dalam keadaan diastole maka darah akan masuk ke dalam atrium kiri melalui pembuluh vena pulmonalis dan dilanjutkan ke ventrikel kiri yang kemudian akan berkontraksi sehingga darah akan terdesak keluar dari ventrikel kiri menuju ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta dan kembali lagi ke atrium kanan melalui pembuluh vena.
5) System Sirkulasi pada Mammalia
Jantung pada mamalia terdiri dari 4 ruang antara lain :
a) Atrium dextra (serambi kanan)
b) Atrium sinistrar (serambi kiri)
c) Ventriculum dextra (bilik kanan)
d) Ventriculum sinistra (bilik kiri)
Darah dari atrium dextra masuk ke ventrikel dextra dan dipompa ke paru-paru. Didalam paru-paru darah melakukan pertukaran CO2 dan O2. darah yang kaya O2 akan menuju atrium sinistra lalu masuk ke ventrikel sinistra dan selanjutnya dipompa keseluruh tubuh. Setelah digunakan darah akan kembali ke jantung tepatnya pada atrium dextra dan seterusnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar